Pemamfaatan Teknologi Informasi Untuk Menunjang E-AGRIBISNIS

    Sejak lama diakui bahwa peran sektor pertanian di Indonesia adalah penting, bukan saja sumbangannya terhadap penyerapan tenaga kerja, tetapi juga sebagai penghasil bahan pangan, pendorong munculnya industri lain, pendorong munculnya kesempatan berusaha di kegiatan yang lain, dan penghasil devisa yang relatif besar. Namun dalam perjalanannya, sektor pertanian dihadapkan pada sejumlah kendala, antara lain karena semakin menyempitnya penguasaan lahan, semakin terbatasnya penguasaan modal, kurangnya pemanfaatan teknologi dan sulitnya pemasaran. Akibatnya, tampilan (performance) sektor pertanian menjadi kurang seperti yang diharapkan. 

Menurut soekartawi menyatakan bahwa akibat adanya perubahan global yang mempengaruhi berbagai aspek sosial, ekonomi dan politik masyarakat, maka sektor pertanian pun juga mengalami dampaknya, sehingga terjadilah transformasi struktural di sektor pertanian di Indonesia salah satunya munculnya peranan Information comunication and technology (ICT) yang berkembang di hampir semua kehidupan, termasuk kegiatan di sektor pertanian, menyebabkan siapa yang mampu menyerap informasi dan menguasai teknologi terlebih dahulu yang akan lebih banyak diuntungkan.

    Pemanfaatan TIK dalam bidang pertanian sering dinamakan e-Agriculture atau e-Agribusiness. Pengertian e-Agriculture atau e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras(hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut. Aplikasi e-Agriculture atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai dari kegiatan di hulu (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah memanfaatkan ICT di kegiatan network, publikasi, database dan pembuatan Web. Sementara itu, Departemen Pertanian memanfaatkan ICT untuk program (i). Pengembangan Statistik Pertanian, (ii). Pengembangan Sistem Informasi, dan (iii). Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian. Dalam pada itu pemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan swasta dan di pendidikan pertanian dirasa juga sebelum seperti yang diharapkan.  
 
    Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai instrument akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik (RENSTRA) Departemen Pertanian telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu: (i). Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian, (ii). Peningkatan Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi, (iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam Bidang Statistik dan Sistem Informasi, dan (iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi. 

Dalam artikel ini kami memcoba membahas tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang e-agribisnis.



Mengapa e-Agribusiness itu Penting ?
e-Agribusiness menjadi penting dan banyak dipakai para businessmen bukan saja untuk produk-produk pertanian tetapi juga produk lain yang berkaitan dengan pertanian, misalnya bidang jasa pertanian (Soekartawi, 2005 a dan b). Keunggulan e-Agribusiness, antara lain adalah karena pertimbangan sebagai berikut: 
Mengurangi biaya. 
Sebagai contoh : Komunikasi bisnis yang semula dilaksanakan dengan menggunakan telpon jarak jauh, fax dan surat-menyurat dapat digantikan dengan mengirim e-mail, chatting sehingga biaya menjadi lebih murah.
Menghemat waktu. 
Komunikasi dengan cara-cara lama seperti penggunaan telpon, fax dan surat-menyurat tentu memerlukan waktu yang lama. Maka dengan memanfaatkan internet, apakah itu melalui teknik mengirim e-mailteknik chatting, maka waktu dapat dihemat.
Mengintegrasikan supply chain secara lebih mudah dan singkat. 
Dengan memanfaatkan internet, maka betapapun kompleksnya mekanisme perdagangan (misalnya supply chain), dapat disederhanakan dengan mekanisme yang tersedia di internet.
Menjadi ajang promosi yang ‘mendunia’ dengan biaya yang murah. 
Dengan  memanfaatkan internet, maka perusahaan tersebut menampakkan market exposure yang dapat diketahui oleh masyarakat dunia,
Merupakan diversifikasi pembentukan keuntungan perusahaan. 
Disamping keuntungan yang dihasilkan dari cara-cara lama yang tidak menggunakan internet, kini ada alternatif baru, yaitu bisnis dengan memanfaatkan internet yangmerupakan revenue stream baru.
Memperpendek waktu product cycle. 
Dengan memanfaatkan internet, maka product cycle menjadi lebih pendek, sehingga proses berbisnis menjadi lebih banyak, dan pada akhirnya keuntungan juga akan lebih besar.
Meningkatkan customer loyality
Dalam bisnis modern, maka masalah kepuasan pelanggan menjadi acuan. Makin loyal pelanggan, makin
baik bagi perkembangan perusahaan. Pemanfaatan internet, dalam banyak kenyataan, mampu meningkatkan loyalitas pelanggan ini. Menurut Soekartawi (2002) dalam bukunya ’Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian: Teori dan Aplikasinya’ menyatakan bahwa e-Agribusiness itu adalah suatu alat saja untuk memasarkan produk-produk pertanian melalui keunggulan internet. Karena merupakan alat, maka e-Agribusiness akan berhasil atau tidak, amat tergantung dari:
1. Koneksi internetnya (apakah komputernya tersambung dengan internet secara baik dan cepat);
2. Kualitas alatnya itu sendiri (software yang dipergunakan dan tampilan serta kelengkapan informasi yang tersedia); dan
3. Bagaimana kualitas orang yang mengaplikasikan alat tersebut (sangat tergantung dari kepiwaian orang yang mengoperasikannya).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENU UTAMA WARUNG IBU CASPEN

WISATA ALAM